NAME: Bryan
LOCATION: West Djakarta!
BIRTHDATE: July 18th
SIGN: Cancer
ETHNICITY: Batak
HEIGHT: 173 cm
WEIGHT: 70 kg
CONTACT: myranselbaleno@yahoo.com
YM: myranselbaleno


















powered by FreeFind


Powered by Blogger Pro™
Klik untuk updating blog gw ini Subscribe to receive recently updated my blog.
...for your

side only!!




a painting by Michele Garvert

Tuesday, July 02, 2002

Selatan Jakarta, 2 Juli 2002


B L U E S b u a t F R A N K . . .


Cukup tanah merah
batu nisan
dan air kendi berisi air saja
itulah rumahku
:peristirahatan abadi

Heri H Harris



(puisi dikutip dari Novel Balada si Roy-nya Gola Gong #1)


Angin sore yang lembab berhembus memporak-porandakan remah-remah kelopak bunga di atas pusara Frank. Kelilingan para kerabat yang diam mematung setelah upacara pekuburan barusan seolah-olah ingin memagari tubuh bisu di dalam tanah itu... melindunginya..mungkin untuk terakhir kalinya dari hujan sore yang sebentar akan tercurah dari atap langit.


Frank, sahabatku ketika kami bersama-sama di panti rehab, meninggal karena over dosis. Setidaknya itulah yang kudengar dari mulut Yose-yang mengabariku kejadian itu. Aku tetap saja shock meski tidak perlu heran jika memang pernah mengenal Frank. Yose, aku, dan tentunya Frank adalah POT* yg saling bahu membahu melawan POT lain yang senang menindas (baca: mencuri uang atau celana jeans kami, memukul PKJ**) saat di Cimahi dulu.

Frank meninggalkan dua istrinya yang masih enam belas tahunan. Gaun hitam dan selendang membalut tubuh mereka... mungkin juga jiwanya, yang sedih ditinggal suami. Entah apa yang ada di pikiran mereka kini. Apakah kami bisa makan esok hari sepeninggal Frank?
Hening, dan tidak ada hujan air mata. Mungkinkah mereka begitu dukanya hingga menangis tanpa air mata?

Dua istri? Ya, itulah Frank.
'Kalau di Karawang itu mah udah biasa, Bry..' pernah Frank menjelaskan padaku, 'Cukup seratus ribu kau udah bisa ngerasain perawan kampung. Tinggal kau gombalin aja bokap nyokap-nya' lanjutnya terbahak-bahak. Lalu ia bercerita tentang malam-malam pengantinnya, tubuh-tubuh basah, hotel-hotel murahan, dan bahkan tips menghindari kehamilan....

Umur Frank sendiri masih lebih muda dariku. Sewaktu bersama dulu, ia bahkan belum menamatkan SMU-nya! Pengalamanlah yang membentuk karakter keras dalam dirinya. Wajah Frank melukisakan itu, bekas jahitan..codet.. dan senyum yang bisa dihitung dengan sebelah tangan.

Beruntung, kupikir begitu, Frank tidak meninggalkan bontot. Akan bertambah pilu jika saja Frank mempunyai anak... O, mulut-mulut kecil yang menangis kelaparan.., minta susu, atau ..ah apalah.. Ah tidak bisa kubayangkan!
Betapa lihainya sahabat badung-ku itu berjumpalitan mengais nafkah di ibukota ini... Tapi bermodalkan kenakalan masa remaja (entah berapa jotosan atau tendangan yang ia sarangkan kepada setiap lawan-lawannya), ia memperoleh peruntungan juga.. Debt collector di sebuah perusahaan dan malamnya sebagai security klub malam di utara Jakarta.

Frank, tipikal pemuda Karawang yang tangguh dan nakal, kini seperti tidak kuasa melawan maut. Masih jelas dalam otakku, betapa ia membanggakan jimatnya waktu di petak kamar kami.
'Walau aku ditusuk..tidak akan terasa sakit!' ujarnya setengah promosi.
Sebenarnya kami tidak diizinkan memakai perhiasan di panti itu. Tapi si badung Frank ada saja akalnya ketika pemeriksaan sebelum masuk pertama kalinya. Ia menelannya dan segera sesudahnya ia mengorek kotorannya... demi seuntai 'kalung'!!


Burung yang dahulu terbang liar
Kini berhenti mengepakkan kedua sayapnya
Bulu-bulu sayapnya telah menemukan kehangatan
Selamat jalan Frank, karibku..


Angin di langit makin bergejolak. Hujan mulai rintik satu-satu.


*)POT=Pengguna Obat Terlarang
**)PKJ=Penghuni/Penderita Kelainan Jiwa

5:32 AM -
 

Comments: Post a Comment