NAME: Bryan
LOCATION: West Djakarta!
BIRTHDATE: July 18th
SIGN: Cancer
ETHNICITY: Batak
HEIGHT: 173 cm
WEIGHT: 70 kg
CONTACT: myranselbaleno@yahoo.com
YM: myranselbaleno


















powered by FreeFind


Powered by Blogger Pro™
Klik untuk updating blog gw ini Subscribe to receive recently updated my blog.
...for your

side only!!




a painting by Michele Garvert

Thursday, April 10, 2003

R e u n i

"Laki-laki bodoh!" cemberut dara hitam manis tsb sambil melemparkan handuk. Hujan yg tercurah di bumi Jakarta sesorean tadi menyisakan genangan di beberapa jalan yg pembangunannya dikorupsi dinas PU. Bukan kuyup disebabkan air mata dewa langit yg menjadi gara-gara rambut klimis si pemuda kotor dan lembab. Tapi air kubangan jalan yg diciprat mobil tiga huruf yang melaju kencang di perempatan jalan kecil menuju rumah kontrakan si gadis. Sambil tersenyum masam si muda meraih juga handuk warna hijau daun tadi. "Yeah, namanya jg lagi apes, Ya." lirih saja ia menyahut.

Bukan pelukan hangat dan lontaran pertanyaan tentang kabar atau perkembangan kuliah masing-masing yg terjadi. "Terakhir kau ke kost-an ku dua tahun lalu. Dan kau tetap saja ceroboh, J." Pemuda yg disebut ceroboh tadi cuma nyengir sekilas lalu kembali asyik dengan handuknya. Tak lama, sebatang kretek menyelinap di celah bibir tebalnya yg coklat kehitaman. Suara geretan memantik ujungnya dan pudaran asap mulai menyeruak ruang petak empat kali lima itu. "Masih ngerokok, J?" J mengangguk lemah. Terlalu asyik dengan tembakau, tampaknya. Di sebelah terdengar teriakan girang ramai sekali. Suara laki-laki. Kernyitan mata gelisah yg membutuhkan jawaban segera si gadis. Ya menyorong asbak kaca, "Adikku. Rebutan playstation dgn teman mainnya. Kamu udah makan?"

"Hehe. Kamu udah bisa masak, Ya?" terkekeh J bertanya. Keduanya lesehan saja di karpet.
Tarikan bibir Yana membentuk bulatan mungil dan... "Huh! Buat kamu mi goreng aja klo gitu."
J menarik tangan Ya yg hendak bangkit berbalik ke arah dapur mungilnya-cuma sebuah kompor gas, rak piring, dan beberapa toples bumbu masak. "Ssshhh..., canda ko' Ya. Smile please" kerdip nakal J menggelitik saraf tawa Ya.
"Bumbunya separuh, J?"
"Terserah dokter muda kita..."
Hening. Hanya kesibukan Ya merebus air dan suara sobekan bungkus mi instan. Sebenarnya masing-masing sedang larut dalam rindu yg terlarang -meminjam judul lagu Bung Broery Marantika. J lekat-lekat menatap tubuh Ya dr belakang. Dia masih cantik dan akan selalu ayu. Ah, perempuan... jantungku selalu berdetak kencang mengagumi rupamu, benak J.

o 0 o

Dua tahun silam.

Di dalam sebuah angkot yg penuh sesak tapi nggak sampe miring *emang bis kota?*
Pemuda J duduk diam dan sesekali menyeka keringat yang mengucur dekat pelipisnya. Tepat duduk di sebelahnya seorang mahasiswi. Mendekap erat erat text book yg tebalnya segede bantal. Ana-to-mi, perlahan J mengeja. Mata elang J melirik ke kiri dan langsung mengagumi pilihan pakaian kasual si cantik; kaus, celana jeans, dan sepatu kets. Satu-satunya aksesoris feminim adalah jam tangan Baby-G pink-nya. Tomboy tapi ayu. Otak J berputar-putar mencari akal agar bisa berkenalan.

[Updated at April 28th]
"Tissue?" kotak kecil berwarna putih yg masih tertutup rapi itu pun berpindah ke tangan. See, guys? Bermodalkan seribu rupiah, kamu udah bisa buka topik obrolan.
"Thanks, yah" jemarinya yang panjang ramping menyeka pelipis. Gerakannya hanya menekan perlahan saja. Anggun sekali.
"It's ok. Turun di Depok?"
"He'eh," malas gaya bicaranya.

* * *


J sudah kenyang menghadapi sikap standar wanita yg satu ini. Jaim. Jurus andalannya akan muncul di postingan selanjutnya.
Btw, thank to Doddy Ali Wijaya yg PC-nya gw TO. Juga potato chips, coke, dan tak lupa asbak merahnya. Tanpanya gw nggak bisa menikmati Bentoel Mild dgn nyaman....

6:39 AM -
 

Comments: Post a Comment