Monday, June 20, 2005

K a m u


Bukan tingkah bodohmu yang bisa mencairkan marahku atau membuatku tertawa

Juga bukan usapan hangat bahkan cumbuan sekalipun, sayang

Kau bertanya, 'Lalu apa?'

Mataku tertuju padamu,
Ingatkah kata-kata dan mimik wajahmu saat sendal kesayanganmu menyibak kubangan kecil?
(Bayangkan dirimu berteriak kaget sedang menginjak sesuatu yang menjijikkan, naikkan suaramu satu oktaf, atau kalo dalam maka kamu seperti melengkingkan reff-nya, cemprengin dikit, dan cukup tiga detik saja... sekedar membuat orang sekitarmu menoleh pada kakimu!)

Ah.. kau pasti merajuk lalu sejumlah kalimat alasan-logika-yang-dibuat-buat pun mengalir lancar dari bibir tebalmu.
Hihii.

Ingatkah kau tiap aku melakukan hal-hal sinting, maka ekspresi wajahmu adalah salah satu hal terindah yang kunikmati hingga saat ini.
Make over (nangis-nangis melihat kau tertawa menikmati hasilnya!)
Striptease (Outkast please...)
Tari perut (yah, yah, yah... syndrome kepala dua!)
and so on and so on (...apalagi sih? kekekek..)

Ah, udah lupa mau nulis apa.
Ngakak mulu nih nulisnya.
Hik,hik,hik.. :P

11:57 AM -
 

Comments: Post a Comment